Selasa, 10 April 2012

DIA AYAHKU,, SOSOK YANG KU PUNYA saat ini

Dia hartaku yang paling berharga,,
Orang yang paling berpengaruh untukku sejak kepergian Ibu dua tahun silam,
Cuma dengannya aku bisa berbagi cerita, tertawa, terkadang menangis!!!

Dia dan Adikku yang kusayang,,
meski Ibu tak bisa kujamah dengan raga, tapi bisa kurasa Dia ada.. Ada diantara kita, masih sangat dekat dengan kita, dan akan selalu dekat kita dan dalam hati kita...

Bapak orang yang aku kagumi, dia tidak pernah menganut azas nepotisme dalam hidupnya,
Meski dengan jabatannya saat ini ia riskan berbuat curang, walaupun statusnya hanyalah kepala sekolah.
Tetapi untuk menggelapkan data dengan memasukkan nama-nama orang dalam sebagai pemenuhan data untuk pengangkatan pegawai tidak pernah dilakukannya.

contohnya Kakak ku,, dia harus berjuang sendiri untuk menyabet gelar PNS sebagai Guru SDN, sampai sekarang aku masih ingat pesan yang selalu diberikan Ibu kepada Bapakku " kalau kita masih bisa bersikap jujur dan arif, maka bijaksanalah. Mending meminta apa yang jadi hak kita, tanpa harus menguras pahala dengan kerukan harta orang lain." HEHEHE,, sedikit dilebihkan sih,, tapi intinya kalau kita butuh ongkos untuk pekerjaan kita minta dengan jujur tampa harus menyembunyikan sendiri duit sekolah.

INI HATIKU

Aku terdiam dalam kesepian,
Aku terenyuh dalam pengharapan,
Dan aku terpuruk ditengah penantian.

Aku kini dalam kekecewaan,
Aku masih dilubang kesedihan,
Dan kini aku terperosok dalam lembah yang akan membawa kehancun.

Bukan tak percaya nasib baik nanti datang,
Tapi tak yakin hidupku bahagia kelak,
Hingga harapku tak bisa ku andalkan.

Pikirku menerawang kesela-sela sudut diujung rambut,
Hasilkan jawab yang siap karam,
Habis aku menelan gundah,
Berharap bangkit menyanggah rapuhnya hati,,,

Senin, 09 April 2012

PULAU SERIBU, SERIBU PUKAU



Pesona Kepulauan Seribu kiranya sudah terkenal dimanca negara. Terbukti, dengan adanya kunjungan wisata lansia Korea yang pernah berkunjung untuk menikmati makan siang disalah satu pulau di Kepulauan Seribu.
Oyaah, Kepulauan Seribu itu bukan berarti ada seribu pulau disana. Akan tetapi terdapat 116 pulau dikawasan Kepulauan Seribu, dengan 11 pulau yang berpenghuni, dan selebihnya adalah pulau kosong, pulau wisata, serta termasuk pulau reserfasi atau penangkaran hewan langkah.
Kepulauan Seribu sendiri masuk kedalam wilayah DKI Jakarta, dulunya masuk dalam bagian Jakarta Utara namun sejak 06 November 2001 berdiri Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, dengan 2 kecamatan dan 6 kelurahan.
Hampir lupa, Soeharto yakni bapak presiden RI ke-2 pun memiliki pulau pribadi loh dikawasan Kepulauan Seribu ini. Pada masanya dulu beliau sering berkunjung, atau sekedar memancing ke Pulau Seribu.
Wisatawan asing pun sering berkunjung di Pulau Seribu, bahkan beberapa artis-artis ibu kota pernah berlibur di Pulau Seribu tepatnya di Pulau Pramuka. Dan sebagian dari mereka termasuk orang yang memiliki keterkaitan loh dengan Pulau Seribu, yakni Herican salah satu artis adalah finalis Abang None Jakarta Kepulauan Seribu tahun 2002, ada juga Haikal Kamil yang menyabet gelar Juara III Abang None Jakarta Kepulauan Seribu.
Banyak pula jebolan ABNON Kepulauan Seribu yang ternyata talent-talent berpengaruh. Baru-baru ini promo liburan ke Pulau Seribu semakin gencar di angkat sebagai akses wisata yang patut dikunjungi. Terutama di Pulau Tidung dengan Jembatan Cintanya, juga Pulau Pari yang mengandalkan Pasir Perawannya, bukannya dipasir terdapat seorang gadis perawan yah?!! Tetapi diberikan nama Pasir Perawan karena area pasir di Pulau Pari tersebut termasuknya belum pernah dijamah untuk umum.
Akses ke Pulau Seribu sendiri sekarang ini sudah cukup mudah. Bisa dari Muara Angke dengan menggunakan kapal kayu tradisional, tarifnya per sekali jalan Rp 30.000.- jadwal keberangkatannya jam 07.00 setiap hari dan jam 13.00 jika weekend. bisa juga dari Kali Adem yang hanya besebrangan dari Muara Angke, hanya saja jika dari Kali Adem menggunakan speadboat dengan harga Rp 32.000,- namun jika masa liburan jangan harap mendapat tiket karena kapasitasnya terbatas, jadwal keberangkatannya jam 08.00 setiap hari dan jam 13.00 jika cuaca dianggap memungkinkan.

MAKANAN SEHAT, BANYAK SERAT ( LAWAR TEDONG-TEDONG DAN LAWI-LAWI??? )



Hhhmmm, pasti pada bertanya-tanya jenis makanan apa ini?
Lawar mungkin nama yang tidak pernah didengar sebelumnya oleh anda, apalagi tedong-tedong yang sudah tentu jadi nama yang asing ditelinga anda. Lawar itu sendiri mirip makanan urap sayur dari betawi, tapi di Pulau Seribu makanan ini biasa disebut lawar, entah penamaan dari mana.
Naaahh, sedangkan tedong-tedong, adalah nama hewan laut atau bisa dibilang kerang mungkin yah dengan jenis yang berbeda tentunya. Karena tedong-tedong sendiri mempunyai cangkang yang keras dan berruncing-runcing membentuk seperti jari-jemari.
Yang melihat hewan ini untuk pertama kali pasti aneh dan sedikit geli, apalagi jika tedong-tedong ini menampakkan wujudnya dari balik cangkangnya. Dia termasuk hewan tanpa tulang belakang pastinya, dan memiliki lendir ditubuhnya.
Rasanya ????
Huuuuhhhhh,,, pasti tidak bisa disangka hewan satu ini memiliki rasa yg unik, yakni gurih, kenyal, garing tapi tidak keriuk (hehehehe), pastinya UEEEENAAAAK!!!!!
Bisa kebayang kan, lawar atau yang orang biasa kenal urap dipadukan dengan si tedong-tedong makhluk unik tapi enak itu? Sudah pasti enak tentunya, rasa gurih dari kelapa sebagai bahan utama dari lawar atau urap ini serta bumbu rempah-rempah, juga berpadukan sayuran segar. Seperti tauge, bisa kangkung, daun pepaya muda, daun singkong muda, kol, juga labu siam, kebayang kan rasa enak bercampur unik itu bagaimana.
Dimulai dari rasa lawar atau urap yang berbahan kelapa muda, rempah-rempah seperti cabai, bawang, terasi, serta sayuran yang segar yang sebagian berasa pahit bercampur tedong-tedong. Pastinya mampu menggoyang lidah, gurih kelapa mudanya, rasa pahitnya dari daun pepaya dan singkong, serta kenyal-kenyal garing dan gurih dari tedong-tedongnya tidak hentinya mampu membuat mulut dan lidah menggila. Apalagi jika si lawar atau urap ini diracik dengan cabai yang banyak alias pedas, sudah pasti bisa ditebak rasanya seperti apa.
Namun tidak hanya tedong-tedong saja loh yang bisa disandingkan sebagai pelengkap lawar atau urap, tetapi juga ada jenis ruput laut yang biasa orang Pulau Seribu sebut lawi-lawi. Dia termasuk rumput laut, berwarna hijau, bentuknya bulat-bulat kecil mirip anggur hijau jika dilihat, dan seperti memiliki daun-daun kecil tetapi bukan daun melainkan bagian dari batang rumput laut itu sendiri.
Rasa dari rumput laut ini renyah dan sedikit pahit. Namun sekarang ini tidak banyak orang Pulau Seribu yang bisa mengolah lawi-lawi tersebut menjadi lawar atau urap, bahkan mungkin untuk anak-anak mudanya jaman sekarang tidak ada yang tahu kalau jenis rumput laut itu bisa dimakan.
Bagaimana dengan anda, ingin mencoba makanan unik tapi enak ini ???
Ayooo,, BERLIBURRR KE PULAU SERIBU !!!

Senin, 19 Maret 2012

Sate Gepuk Khas Pulau Panggang


Pulau panggang (10/03), Sukyati (49) biasa disebut Ece, wanita kelahiran bogor yang kini menetap di Pulau Panggang bisa disebut telah menjadi perintis usaha sate gepuk sejak tahun 1986 hingga sekarang. Sate gepuk sendiri kini telah dikenal oleh warga sekepulauan Seribu, dan dikenal sebagai makanan khas Pulau panggang Kepulauan Seribu. Harganya relatif murah berkisar Rp 5.000,- untuk ukuran kecil hingga Rp 10.000,- untuk ukuran besarnya.
Sate gepuk tidak seperti sate pada umumnya yang dipotong dadu dan ditusuk menggunakan bambu. Sate yang terbuat dari daging ikan tongkol dan bumbu rempah-rempah ini bisa dibilang lebih mirip pepes bila dilihat dari bentuk fisiknya, namun penamaan sate gepuk sendiri didapat karena daging ikan tongkol yang diolah dihaluskan dengan cara digebuk atau dipukul. Sate gepuk memiliki rasa yang unik, yakni pedas, manis dari bumbunya  serta rasa gurih yg tercipta dari bahan dasarnya tersebut yakni ikan tongkol.
Sate gepuk sendiri tidak harus melulu dari bahan dasarnya yakni ikan tongkol, tetapi juga bisa dipergunakan ikan lain yakni bandeng, dan bisa juga ikan lainnya. Namun akan jauh lebih baik hasilnya jika menggunakan ikan tongkol karena tekstur dari kulit tongkol yag alot dan dari dagingnya yang banyak ketimbang ikan lain.
Sate gepuk tidak ditusuk menggunakan bambu, akan tetapi dibungkus dengan daun pisang yang lebih menambah aroma khas daun pisang pada sate tersebut, dan kemudian dibakar dibara api makanya dibilang sate oleh masyarakat Pulau Panggang.
Aroma daun pisang bercampur bumbu rempah-rempah dari sate gepuk sendiri menjadikan sensasi yang menarik dilidah, rasanya seperti memakan semur dengan sajian yang berbeda, terlebih lagi terdapat tambahan kelapa gongseng yang ditumbuk halus jelas terasa dari sate gepuk tersebut.
Ukuran dan bentuk sate ini tidak hanya dalam bentuk berbungkus daun pisang, tetapi juga bisa dalam bentuk ikan tongkol utuh. Tentu saja dengan tehnik yang sama, yakni ikan terlebih dahulu ditumbuk atau digebuk hingga rerpisah antara kulit dan daging dengan tidak membuang kepala ikannya. Daging yang sudah terpisah tersebut dicampur dengan bumbu dan kemudian dimasukkan kembali kedalam kulit dan disatukan kepala ikannya.
Tentu saja harganya jauh berbeda dengan sate gepuk yang hanya berbalut daun pisang, sate gepuk utuh bisa dubeli dengan harga Rp. 15.000,- hingga Rp. 25.000,- sesuai dengan besar dan kecilnya ukuran ikan.
Berbeda dengan jika menggunakan ikan lainnya seperti ikan bandeng, sate akan sulit dibentuk seperti bentuk ikan aslinya karena tekstur kulit dan daging yang berbeda. Bahkan tekstur satenya pun akan sedikit lebih lembek jika menggunakan ikan bandeng tidak seperti ikan tongkol yang tekstur daginnya lebih kenyal.